Lets take a look inside..

Menengok kembali ke dalam diri kita haruslah sering kita lakukan. Mengingat siapa diri kita, untuk apa Alloh menciptakan kita dan akan kemana kita nanti, merupakan pertanyaan simple namun perlu perenungan panjang untuk menjawabnya.
Kini,lihat lah ke dalam hatimu, mungkin selama ini bukan kedua matamu yang buta, melainkan hatimu...

Senin, 01 Agustus 2011

Disindir Kambing

Cukup  lama sebenarnya iklan yang satu ini hilir mudik di beberapa stasiun tv swasta, tapi aku baru “ngeh” dengan maksud iklan ini di beberapa hari terakhir  saat menjelang puasa. Terkekeh saat aku melihatnya. Dalam iklan ini digambarkan, ada sekumpulan kambing yang sedang merumput, tapi kemudian ada seekor kambing yang memprovokasi kambing lain untuk pindah ke kebun rumput milik tetangganya yang katanya lebih hijau dan lebih segar. Kambing yang lain pun tergiur dan menuruti ajakannya, hanya ada satu kambing yang tak bergeming alias tak tergoda oleh ajakan temannya. Begitu sekelompok kambing tadi masuk ke kebun tetangga dan siap menikmati lezatnya rumput, ternyata mereka tertipu, rumput itu palsu dan yang terbuat dari plastik, parahnya lagi saat mereka sadar ternyata di sana ada seekor singa yang mengawasi. Mereka pun panik, namun apa mau dikata, itulah resiko yang harus mereka tanggung.
Geli bukan? 
Berkaca dari iklan tadi, sifat manusia pun terkadang seperti itu, serakah ingin mendapatkan yang lebih baik, padahal apa yang dimilikinya adalah anugrah terbaik dari Rabbnya. Selalu tergoda untuk melihat barang milik orang lain, tidak bersyukur dengan harta yang dimilikinya dan seandainya kita selalu meminta izin pada yang punya barang tersebut untuk kita minta, tentu akan banyak jawaban yang diberikan oleh si pemilik. Meskipun si pemilik tidak mengijinkan barangnya diambil tapi bisa jadi ada kebenaran di sana.
Dalam segala hal, sebaiknya kita selalu berfikir dua kali bahkan lebih jika ingin melakukan sesuatu. Pikirkan baik buruknya, tak hanya pada kita tapi juga dampak bagi orang-orang di sekitar kita. Keserakahan sudah jelas sifat yang diwariskan setan, sepantasnya kita selalu berlindung padaNya agar dijauhkan dari sifat itu, tak perlu mengambil beribu alasan untuk mengganti barang milik kita dengan barang baru jika barang yang lama masih berguna, kecuali sudah rusak. Hanya perlu bersyukur untuk semua kenikmatan yang telah diberi. Pandanglah selalu orang yang di bawah kita agar pandai bersyukur, bukan yang di atas kita jika menimbulkan kufur. Kecuali dalam hal beribadah, pandanglah orang-orang yang amalan ibadahnya jauh di atas kita agar terpacu.
Semoga dari apa yang kita lihat di sekeliling kita, kita bisa mentafakurinya. Karena sesungguhnya semua ciptaan Alloh SWT itu tak ada yang sia-sia. Senantiasa bersyukur dengan kondisi yang kita terima serta selalu berusaha untuk menjadikan diri kita lebih baik dari hari ke hari.


(Anggota FLP Sangatta)
http://asyamil.multiply.com
http://hikmahfathia.blogspot.com