Lets take a look inside..

Menengok kembali ke dalam diri kita haruslah sering kita lakukan. Mengingat siapa diri kita, untuk apa Alloh menciptakan kita dan akan kemana kita nanti, merupakan pertanyaan simple namun perlu perenungan panjang untuk menjawabnya.
Kini,lihat lah ke dalam hatimu, mungkin selama ini bukan kedua matamu yang buta, melainkan hatimu...

Kamis, 26 Juli 2012

Kormod


Menjelang tidur, aku pun menyempatkan berdikusi bersama temanku yang saat itu kami  sedang asyik mengamati sebuah iklan di televisi. Iklan yang sederhana, bahkan terbilang biasa saja karena tentu semua iklan isinya hanya menawarkan produk kepada para konsumennya. Yang membuatnya menarik adalah ada beberapa kalimat yang diutarakan jelas menggambarkan betapa perang pemikiran itu kini terlihat jelas dan berani menampakkan diri secara terang-terangan.
Jika dalam Al Qur’an, Allah SWT mewajibkan bagi seorang muslimah untuk menutup rapat auratnya, maka dalam iklan tersebut justru mengajak untuk membuka kulit mulus yang kita miliki. Terkesan bahwa kulit yang selalu ditutup-tutupi itu tidak sehat, kasar dan kusam sehingga mengurangi esensi penampilan kita sebagai perempuan.
“Huft..”
Padahal Islam dan segala aturannya, bertujuan untuk memuliakan kita, para wanita. Pakaian muslimah yang sesuai syar’i akan sangat mudah dikenali dan bisa membedakan dari pakaian para pria. Selain itu aurat yang ditutup akan menjauhkan kita dari godaan pria-pria nakal dan membantu para pria mengurangi dosa akibat pandangan mereka yang belum terjaga. Selain itu, Insya Alloh  akan menambah pahala bagi si pemakainya.
Hidup memang tempatnya pilihan. Kebijakan kitalah yang akan menentukan hasilnya. Memilih berada pada jalur yang benar atau jalur yang salah pun ada konsekuensinya. Sangat disayangkan jika hidup yang sekali ini dipakai untuk mengikuti trend dan mode yang sedang berkembang namun tak bisa dipertanggung jawabkan.
Tak salah jika kita memilih akan merawat dan menjaga tubuh yang sudah dikaruniakan Allah SWT  kepada kita. Seberapa besar perawatan yang kita pilih pun menjadi hak asasi manusia. Hanya saja, Alloh SWT tentu akan sangat mencintai para hamba Nya yang patuh dan bertakwa bukan?
Jika merawat dan menjaga karunia dari Alloh SWT itu kita niatkan sebagai bentuk rasa syukur kita pada Nya, berarti menutup dan melindunginya agar tak kena jilatan api neraka pun menjadi tanggung jawab kita.
Semoga Alloh SWT mengampuni kekhilafan kita dan segera memberi hidayah kepada kita semua. Karena boleh jadi, apa yang kita pilih di dunia akan menjadi tempat akhir kita di akhirat kelak.
Wallohu ‘alam bishowab.